Senin, 25 Maret 2013

Patung Pembebasan Irian Barat



ppem-irian0051
Patung Pembebasan Irian Barat lapangan Banteng
(foto: ©2008 arie saksono)

Patung yang berada di tengah-tengah lapangan Banteng ini dibuat pada tahun 1962, pada waktu bangsa Indonesia sedang berjuang untuk membebaskan wilayah Irian Barat (Irian Jaya, kemudian sekarang menjadi Papua).
Ide pembuatan patung berasal dari Bung Karno, kemudian “diterjemahkan” oleh Henk Ngantung dalam bentuk sketsa. Ide tersebut tercetus dari pidato Bung Karno di Yogyakarta. Pidato Bung Karno telah menggerakkan massa untuk bertekad membebaskan saudara-saudaranya di Irian Barat dari belenggu penjajahan Belanda.
Patung ini menggambarkan seorang yang telah berhasil membebaskan belenggu (maksudnya adalah penjajahan Belanda).

Data Patung Pembebasan Irian Barat
Patung terbuat dari perunggu dengan berat kurang lebih 8 ton
Tinggi patung dari kaki sampai kepala 9 meter, tinggi keseluruhan sampai ujung tangan kurang lebih 11 meter
Tinggi kaki patung (voetstuk) 20 meter terhitung dari jembatan, sedangkan dari landasan bawah 25 meter
Pelaksana PN Hutama Karya dengan arsitek Silaban
Pelaksana pematung: Team pematung Keluarga Arca Yogyakarta
Lama pembuatan kurang lebih 1 tahun
Diresmikan pada tanggal 17 Agustus 1963 oleh Bung Karno

ppem-irian0081
Simbol kebebasan dari belenggu–penjajah (foto: ©2008 arie saksono)

Patung ini ditempatkan di Lapangan Banteng, karena lokasi ini strategis dan luas, memenuhi persyaratan untuk penempatan patung setinggi ini. Lapangan Banteng pada waktu itu merupakan pintu gerbang bagi tamu-tamu yang datang dari lapangan terbang Kemayoran. Sehingga penempatan Patung Pembebasan Irian Barat akan menimbulkan kesan estetis dan historis bagi ibukota Jakarta.

Patung Selamat Datang

Patung Selamat Datang & Bundaran Hotel Indonesia
Patung-selamat-datang
Menyambut tamu yang datang ke kota Jakarta ©2008 arie saksono
Patung atau Tugu Selamat Datang di depan Hotel Indonesia ini dibuat dalam rangka persiapan penyelenggaraan ASIAN GAMES ke IV di Jakarta pada tahun 1962. Tujuan pembangunan patung ini adalah untuk menyambut tamu-tamu yang tiba di Jakarta dalam rangka pesta olah raga tersebut. Patung tersebut menggambarkan dua orang pemuda-i yang membawa bunga sebagai penyambutan tamu.
Patung Selamat Datang HI
Patung Selamat Datang & air mancur Bundaran HI ©2006 arie saksono
Hotel Indonesia pada waktu itu merupakan pintu gerbang masuk ibukota Jakarta dan juga merupakan pintu gerbang rangkaian kegiatan pertandingan yang diselenggarakan di Istora Senayan. Pada masa itu semua tamu asing yang datang di Jakarta masuk melalui bandara Internasional Kemayoran dan langsung menuju ke hotel Indonesia yang menjadi tempat penginapan bagi mereka, sehingga sebelum mereka memasuki hotel maka mereka akan mendapatkan patung Selamat Datang ini di depannya.
Ide pembuatan patung ini berasal dari Presiden Soekarno dan design awalnya dikerjakan oleh Henk Ngantung yang pada saat itu merupakan wakil Gubernur DKI Jakarta. Patung terbuat dari perunggu. Tinggi patung dari kepala sampai kaki 5 meter. Sedangkan tinggi seluruhnya dari kaki hingga tangan yang melambai adalah 7 meter. Sementara tinggi voetstuk atau kaki patung adalah 10 meter dikerjakan oleh PN. Pembangunan Perumahan. Pelaksana pembuatan patung adalah team pematung Keluarga Arca pimpinan Edhi Sunarso di Karangwuni. Pada saat pembuatan presiden Soekarno didampingi Duta Besar Amerika pada saat itu Mr. Jones beserta para menteri sempat berkunjung ke sanggar Edhi Sunarso. Pembuatan patung ini memakan waktu sekitar satu tahun. Diresmikan oleh Bung Karno pada tahun 1962.
Pada tahun 22 Juni 2002, tepat pada saat perayaan hari jadi kota Jakarta yang ke 475 air mancur di Bundaran HI itu direnovasi dengan biaya senilai Rp 14 miliar yang didapat dari hasil kompensasi sepuluh titik reklame. Penataan kembali atau renovasi air mancur dilakukan karena dinilai kuno, ketinggalan zaman, dan banyak kerusakan. Air mancur yang mempunyai lima variasi pancaran air dijalankan dengan program komputer dan mulai diuji coba pada 12 Juni 2002. Sejak itu, pengelolaan dan pengawasan air mancur diserahkan kepada Pemprov DKI oleh pihak ketiga yang merenovasinya. Patung ini hingga sekarang masih tetap merupakan patung kebanggaan kota Jakarta yang tidak pernah lelah menyambut dan mengucapkan selamat datang bagi para tamu pengunjung Ibu Kota Jakarta.

Patung Jenderal Sudirman-Jakarta

2008_0501jktcity00782291
Patung Jenderal Sudirman di jalan protokol ibukota ©2008 arie saksono
Sebuah patung megah patung Jenderal Sudirman mewarnai Ibu Kota Jakarta. Patung berukuran 12 meter itu terdiri atas, tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter, terletak di kawasan Dukuh Atas, tepatnya depan Gedung BNI, di tengah ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman dan berbatasan dengan Jalan Thamrin. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario.
Sosok Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.

Patung Jenderal Sudirman dalam adegan film Nagabonar 2
Rencana pembangunan patung Sudirman dan sejumlah patung yang akan menghiasi jalan protokol sesuai nama jalan mencuat pada September 2001. Rencana itu merupakan realisasi sayembara patung pahlawan yang dilakukan tahun 1999. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung Pemuda Membangun di Kebayoran sampai tugu Monumen Nasional.
2008_0501jktcity007682
Panglima Besar Jenderal Sudirman ©2008 arie saksono
Biaya pembangunan patung yang menelan dana Rp 6,6 miliar berasal dari pengusaha, bukan dari APBD DKI. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh Atas. Sementara yang menentukan penyandang dana diserahkan kepada keluarga Sudirman. Pengusaha yang telah ditunjuk mendanai pembangunan patung, yakni PT. Patriamega. Sebagai kompensasinya, PT. Patriamega memperoleh dua titik reklame di lahan strategis di Dukuh Atas, yakni di titik A dan 6B. Bagi kalangan penyelenggara reklame, titik tersebut adalah sangat strategis dan nilai jualnya paling mahal.

Menurut rencana patung Jenderal Sudirman sedianya akan diresmikan 22 Juni 2003 bertepatan HUT ke-476 Jakarta, namun tidak terealisasi. Peresmian akhirnya dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2003. Peresmian sempat diwarnai unjuk rasa sekelompok pemuda. Panglima Besar Kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi simbol semangat perjuangan bangsa Indonesia kini telah pudar makna kepahlawanannya. Karena Jenderal Sudirman digambarkan sedang dalam posisi menghormat. Posisi patung dianggap tidak pada tempatnya karena sebagai Panglima Besar, Sudirman tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan, yang justru seharusnya menghormati. Hal ini pula yang sempat diangkat dalam film Nagabonar 2. Meski demikian Gubernur DKI Sutiyoso didampingi Kepala Dinas Pertamanan DKI Maurits Napitupulu dan salah satu keluarga besar Jenderal Sudirman, Hanung Faini, tetap meresmikan berdirinya Patung Jenderal Sudirman itu.
Jenderal Sudirman adalah pemimpin pasukan gerilya pada masa perang kemerdekaan (1945-1949). Ia menyandang anugerah Panglima Besar. Jasa dan pengabdiannya kepada bangsa dan negera layak dikenang dan diabadikan.

Patung Pemuda Membangun – Senayan

Patung Pemuda Membangun (foto: arie saksono)
Patung Pemuda Membangun yang terletak di bundaran air mancur Senayan dibuat oleh team pematung yang tergabung dalam Biro ISA (Insinyur Seniman Arsitektur) di bawah pimpinan Imam Supardi. Penanggung jawab pelaksanaan adalah Munir Pamuncak. Banyak yang tidak mengenal nama patung ini, beberapa bahkan menyebutnya dengan patung ‘pizza-man’ karena seperti orang yang sedang membawa pizza.
Patung ini dibuat dari bahan beton bertulang dengan dicor dengan adukan semen dan bagian luarnya dilapisi dengan bahan teraso. Pekerjaan dimulai pada bulan Juli 1971 dan selesai diresmikan pada bulan Maret 1972. Rencana semula peresmiannya akan dilaksanakan pada acara peringatan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1971, namun pada saat itu penyelesaian patung belum siap sehingga mengalami keterlambatan beberapa bulan.
Patung Pemuda Membangun menggambarkan seorang pemuda dengan semangat menyala-nyala membawa obor. Menurut keterangan pematungnya, Munir Pamuncak, perwujudan patung ini ditekankan pada ekspresi gerak. Dari jauh patung ini terlihat hampir tidak berbusana, namun justru inilah yang ditonjolkan ditonjolkan oleh sang pematung, yaitu ekspresi gerak dari tokoh pemuda yang ditekankan sehingga nampak nyata guratan-guratan urat daging sang pemuda. Makna obor di atas adalah sebagai alat penerang dan artinya secara filosofis adalah untuk menerangi hati yang gelap. Pemuda hendaknya mengambil peranan secara aktif dalam pembangunan. Pertisipasi pemuda dalam pembangunan dangat diperlukan karena di tangan pemuda-lah terletak hari depan suatu bangsa.
Tujuan yang ingin dicapai dengan manifestasi patung ini adalah untuk mendorong semangat membangun yang pada hakekatnya harus dilakukan oleh para pemuda atau orang-orang yang berjiwa muda, maka patung ini diberi nama Patung Pemuda Membangun.


Patung Pemuda Membangun, Senayan (foto: arie saksono)
Patung Pemuda Membangun ditempatkan di lokasi ini berdasarkan alasan praktis dan strategis. Praktis karena tempatnya luas cukup memenuhi persyaratan untuk penempatan patung yang besar, strategis karena tempat ini merupakan titik pertemuan dari dan ke segenap penjuru kawasan Kebayoran Baru dan sekitarnya, selain itu dekat dari kompleks olahraga Senayan serta tidak jauh dari Gedung DPR/ MPR, tempat rencana-rencana pembangunan untuk setiap jangka waktu lima tahun ditetapkan.
2008 arie saksono
______., Sejarah Singkat Patung-Patung dan Monumen di Jakarta, Jakarta: Pemerintah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Dinas Museum dan Sejarah, 1992
Patung Dirgantara (Tugu Pancoran)
Patung yang dikenal masyarakat luas sebagai Tugu Pancoran ini, salah satu monumen bersejarah yang berada di Jakarta. Dibuat pada akhir kepemimpinan Presiden Soekarno, dan menurut sejarah yang saya tahu beliau sampai menjual mobil pribadinya untuk menyelesaikan proyek pembuatan patung ini. Sungguh megah patung ini kalau dilihat dari kejauhan, namun ketika sudah dekat, maka kegagahan patung ini sirna karena terhalang oleh dua jalan layang yang mengapitnya.
Konon, saat pembuatan patung ini terdapat sebuah harta karun yang tak ternilai harganya, yang disimpan oleh Presiden Soekarno melalui penunjukan tangan patung tersebut yang menghadap ke arah Kemayoran. Dan maksud dari pembuatan patung ini adalah, beliau ingin menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan yang luas, dapat juga di lindungi oleh Angkatan Udara serta dapat melayani masyarakat melalui transportasi udara yang saat itu masih belum begitu banyak.

Sejarah DAN MISTERI TUGU MONAS

oleh: sulenkisme    
 

Monumen Nasional atau Tugu Monas mulai di bangun pada masa Pemerintahan Presiden Pertama RI Yaitu Ir.Soekarno yang mulai di bangun pada tanggal 17 agustus 1961,dan di buka untuk umum pada tanggal 12 juli 1975.tugu monas ini di mahkotai lidah api yang di lapisi emas yang menggambarkan semangat yang menyala nyala melawan penjajahan.
Tugu Monas mempunyai tinggi 132 Meter (433 kaki),di bangun di areal seluas 8 hektar,Tugu ini diarsiteki oleh R.M. Soedarsono dan Friedrich Silaban (arsitek Mesjid Istiqlal), dengan konsultan Ir. Rooseno.dan berat Emas yang melapisi lidah api yang menjadi mahkota tugu tersebut seberat 38Kg,dan 28kg merupakan sumbangan dari seorang saudagar aceh yaitu Teuku Markam.Teuku Markam adalah seorang saudagar yang sangat Kaya sekali di indonesia pada waktu itu.dan beliau merupakan ulu balang yang juga ikut membantu membebaskan tanah di sekitar tugu monas.
Selain tempat melihat kota Jakarta dari ketinggian 132 M areal tugu monas terdapat museum sejarah Nasional Indonesia,dan tugu monas merupakan kebanggan Rakyat indonesia.dan juga saat ini Monumen Nasional tak pernah sepi dari Pengunjung,apalagi kalo hari libur kerja atau sekolah.tapi di balik gagahnya bangunan Tugu Monas ternyata ada sesuatu yang belum kita ketahui.
Tugu Monas yang di mahkotai lidah api yang terbuat dari lembaran emas ini menyimpan suatu misteri yang kita belum ketahui,yaitu di obor lidah api yang terbuat dari emas itu bukan hanya lidah api semata,tapi kalo di lihat dengan seksama,lidah api tersebut menggambarkan seorang wanita yang sedang duduk bersimpuh dengan rambut tergerai menghadap ke Istana Negara,dan sosok itu bisa nampak bila di lihat dari arah istana,sedangkan kalo di lihat dari sisi lain sosok itu tidak akan nampak. Patung bersosok perempuan itu sengaja dibuat dengan sebaik-baiknya agar orang yang melihatnya tidak mengetahuinya secara langsung, begitu hebatnya Bung Karno sebagai penggagas dan juga sang arsitek yang membuatnya.Apapun kontroversi dan konspirasi tentang masalah ini, namun yang jelas relief sosok perempuan yang terwujud di api obor bagian atas Monas yang berlapis emas tersebut bukanlah isapan jempol.kalo emang penasaran silahkan agan agan buktikan sendiri,kalo benar adanya berarti sang arsitek dan penggagas patung tersebut sangat luar biasa.Dan hebatnya, jika anda melihatnya secara jarak dekat – misal memakai teropong, relief sosok wanita tersebut justru menjadi semakin tidak jelas dan semakin tak terlihat bahkan lenyap. Hanya terlihat relief api obor saja.
sebenarnya saya juga pada saat menulis ini belum tau benar atau tidaknya misteri patung tersebut,saya dapat info ini dari sebuah blog yaitu http://indocropcircles.wordpress.com/2011/10 /11/misteri-relief-wanita-di-obor-api-tugu-monas/di blog ini di kupas abis tentang misteri patung obor tugu monas ini,coba cek aja gan ke blognya.
Lidah api atau obor ini berukuran tinggi 14 meter dan berdiameter 6 meter terdiri dari 77 bagian yang disatukan. Lidah api ini sebagai simbol semangat perjuangan rakyat Indonesia yang ingin meraih kemerdekaan. Awalnya nyala api perunggu ini dilapisi lembaran emas seberat 35 kilogram, akan tetapi untuk menyambut perayaan setengah abad (50 tahun) kemerdekaan Indonesia pada tahun 1995, lembaran emas ini dilapis ulang sehingga mencapai berat 50 kilogram lembaran emas. Puncak tugu berupa "Api Nan Tak Kunjung Padam" yang bermakna agar Bangsa Indonesia senantiasa memiliki semangat yang menyala-nyala dalam berjuang dan tidak pernah surut atau padam sepanjang masa.
itulah Rangkuman yang saya tulis tentang sejarah dan Misteri tugu MOnumen Nasional atau yang kita lebih kenal adalah TUGU MONAS yang menjadi salah satu simbol Kebesaran Negara Kita Tercinta Ini.tidak harus kita iri dengan Perancis yang bisa bangun Eipel,Italy yang bisa bangun Menara Pisa,atau Amerika yang bisa bangun Patung Liberty,bangsa kita juga Bisa bangun MONAS yang sangat luar biasa ini.salam merdeka,salam satu INDONESIA.
- Candi Prambanan terletak di Kota Yogyakarta yang merupakan peninggalan Hindu terbesar di Jawa Tengah, terletak lebih kuang 17 kilometer di sebelah Timur kota Yogyakarta. Candi Prambanan merupakan kelompok candi yang dibangun oleh raja-raja Dinasti Sanjaya pada abad IX. Ditemukannya tulisan nama Pikatan pada candi menimbulkan pendapat bahwa candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan yang kemudian diselesaikan oleh Rakai Balitung berdasarkan prasasti berangka 856 M “Prasasti Siwargrarha” sebagai manifest politik untuk meneguhkan kedudukannya sebagai raja yang besar. Prasasti Siwargrarha tahun 856 M yang dikeluarkan oleh Rakai Pikatan tidak diketahui asalnya, kini disimpan di Museum Nasional Jakarta.
Sejarah Candi Prambanan
Agama Hindu mengenal Tri-Murti, yang terdiri dari Dewa Brahmana sebagai sang Pencipta, Dewa Wishnu sebagai sang Pemelihara dan Dewa Shiwa sebagai sang Perusak.

Bilik utama dari candi induk kompleks candi Prambanan ditempati oleh Dewa Shiwa sebagai Mahadewa sehingga dapat disimpulkan bahwa candi Prambanan mreupakan candi Shiwa.

Candi Prambanan atau candi Shiwa ini juga sering disebut sebagai candi Roro Jonggrang, berkaitan dengan legenda yang menceritakan tentang seorang dara yang jonggrang atau gadis yang jangkung, putrid Prabu (Raja, yang dalam bahasa Jawa sering disebut Ratu) Boko, yang membangun kerajaannya diatas bukit sebalah Selatan kompleks candi Prambanan.
Sejarah Candi Prambanan
Bagian tepi candi dibatasi dengan pagar langkan, yang dihiasi dengan relief Ramayana yang dapat dinikmati bilamana kita berperadaksina (berjalan mengelilingi candi dengan pusat candi selalu di sebelah kanan kita) melalui lorong itu. Cerita itu berlanjut pada langkan candi Brahma yang terletak di sebelah kiri (sebelah Selatan) candi induk. Sedang pada pagar langakn candi Wishnu yang terletak di sebelah kanan (sebelah Utara) candi induk, terpahat relief cerita Kresnadipayana yang menggambarkan kisah masa kecil Prabu Kresna sebagai penjelmaan (titisan) Dewa Wishnu dalam membasmi keangkaramurkaan yang hendak melanda dunia.

Bilik candi induk yang menghadap kea rah Utara berisi patung Durga, permaisuri Dewa Shiwa, tetapi umumnya masyarakat menyebutnya sebagai patung Roro Jonggrang, yang menurut legenda, patung batu itu sebelumnya adalah tubuh hidup dari purti cantik itu, yang dikutuk oleh ksatria Bandung Bondowoso, untuk melengkapi kesanggupannya menciptakan seribu patung dalam waktu satu malam.

Candi Brahma dan candi Wishnu yang kini sudah selesai pemugarannya masing-masing hanya memiliki 1 buah bilik yang ditempati oleh patung dewa-dewa yang bersangkutan.

Dihadapan ketiga candi dari Dewa Trimurti itu terdapat tiga buah candi yang berisi wahana (kendaraan) ketiga dewa tersebut. Ketiga candi itu kini sudah dipugar dan hanya candi yang ditengah (di depan candi Shiwa) yang masih berisi patung seekor lembu yang bernama Nandi, kendaraan Dewa Shiwa. Patung angsa senagai kendaraan Brahma dan patung garuda sebagai kendaraan Wishnu yang diperkirakan dahulu mengisi bilik-bilik candi yang terletak di hadapan candi kedua Dewa itu, kini telah dipugar.

Keenam candi itu merupakan 2 kelompok yang saling berhadapan, terletak pada sebuah halaman berbentuk bujur sangkar, dengan sisi sepanjang 110 meter.

Didalam halaman masih berdiri candi-candi lain, yaitu 2 buah candi pengapit dengan ketinggian 16 meter yang saling berhadapan, yang sebuah berdiri di sebelah Utara dan yang lain di sebelah Selatan, 4 buah candi kelir dan 4 buah candi sudut.

Halaman dalam yang dianggap masyarakat Hindu sebagai halaman paling sacral ini, terletak di tengah halaman tengah yang mempunyai sisi 222 meter, dan pada mulanya berisi candi-candi perwara sebanyak 224 buah berderet-deret mengelilingi hfalaman dalam 3 baris.

Diluar halaman tengah ini masih terdapat halaman luar yang berbentuk segi empat dengan sisi sepanjang 390 meter.

Kompleks candi Prambanan dibangun oleh Raja-raja Wamca (Diansty) Sanjaya pada abad ke-9 dan kini merupakan obyek wisata yang dapat dikunjungi setiap hari antara pukul 06.00-18.00 WIB.
Kompleks candi Prambanan terletak hanya beberapa ratus meter dari jalan raya Yogya-Solo yang ramai dilewati kendaraan umum.

Sejarah Candi Borobudur - Situs Warisan Dunia













Borobudur
adalah nama sebuah candi Buddha yang terletak di Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang yang letaknya sebelah selatan + 15 km sebelah selatan kota Magelang dataran kedu yang berbukit hampir seluruhnya di kelilingi pegunungan, pegunungan yang mengelilingi Candi Borobudur di antaranya di sebelah timur terdapat Gunung Merbabu dan Gunung Merapi Barat, Laut Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro.

Candi Borobudur dibangun sekitar abad ke 8 sampai awal abad ke 9, ini didasari pada tulisan singkat yang ada di atas figura relief kaki asli Candi Borobudur. Pendirinya adalah Raja Samaratungga salah satu raja dari kerajaan Mataram Kuno yang disebut-sebut sebagai masa keemasannya wangsa Syailendra.

Tahap Pembangunan Candi Borobudur :
  • Tahap pertama >> Masa pembangunan Borobudur tidak diketahui pasti (diperkirakan antara 750 dan 850 M). Pada awalnya dibangun tata susun bertingkat. Sepertinya dirancang sebagai piramida berundak. tetapi kemudian diubah. Sebagai bukti ada tata susun yang dibongkar.
  • Tahap kedua >> Pondasi Borobudur diperlebar, ditambah dengan dua undak persegi dan satu undak lingkaran yang langsung diberikan stupa induk besar.
  • Tahap ketiga >> Undak atas lingkaran dengan stupa induk besar dibongkar dan dihilangkan dan diganti tiga undak lingkaran. Stupa-stupa dibangun pada puncak undak-undak ini dengan satu stupa besar di tengahnya.
  • Tahap keempat >> Ada perubahan kecil seperti pembuatan relief perubahan tangga dan lengkung atas pintu.



Penemuan Kembali Candi Borobudur

Candi Borobudur adalah karya seni terbesar yang merupakan hasil karya sangat mengagumkan telah dan hampir terlupakan selama tenggang waktu yang cukup lama bahkan sampai berabad–abad. Diperkirakan hanya 150 tahun Candi Borobudur di gunakan sebagai pusat Ziarah. Sejak runtuhnya kerajaan Mataram Konu pada tahun 930 M, pusat kehidupan dan kebudayaan jawa bergeser ke timur, Candi Borobudur mulai terbengkalai dan tak terurus,  tumbuhan liar yang lama kelamaan menjadi rimbun dan menutupi bangunannya.

Pada tahun 1814 M  Letnan Gubernur Jendral Inggrs Sir Thomas Stamford Rafles mengunjungi Indonesia yang ketika itu di jajah Inggris pada tahun 1811 M –1816 M. Ia 
mengutus H.C. Cornelius, seorang insinyur Belanda, untuk menyelidiki keberadaan bangunan besar ini. Dalam dua bulan, Cornelius beserta 200 bawahannya menebang pepohonan dan semak belukar yang tumbuh di bukit Borobudur dan membersihkan lapisan tanah yang mengubur candi ini. Karena ancaman longsor, ia tidak dapat menggali dan membersihkan semua lorong. Ia melaporkan penemuannya kepada Raffles termasuk menyerahkan berbagai gambar sketsa candi Borobudur. Meskipun penemuan ini hanya menyebutkan beberapa kalimat, Raffles dianggap berjasa atas penemuan kembali monumen ini, serta menarik perhatian dunia atas keberadaan monumen yang pernah hilang ini.

Pada tahun 1835 M seluruh candi Borobudur di bebaskan dari apa yang menjadi penghalang pemandangan oleh Presiden kedua yang bernama Hartman, karena begitu tertariknya terhadap Candi Borobudur sehingga ia mengusahakan pembersihan lebih lanjut, puing –puing yang masih menutupi candi di singkirkan dan tanah yang menutupi lorong – lorong dari bangunan semua juga dibersihkan sehingga candi lebih baik di bandingkan sebelumnya.  
 

Bagian-bagian candi Borobudur banyak dicuri sebagai benda cinderamata, arca dan ukirannya diburu kolektor benda antik. Pemerintah Hindia Belanda mengizinkan untuk menghadiahkan delapan gerobak penuh arca dan bagian bangunan Borobudur kepada Raja Thailand, ChulalongkornArtefak yang diboyong ke Thailand antara lain; lima arca Buddha bersama dengan 30 batu dengan relief, dua patung singa, beberapa batu berbentuk kala, tangga dan gerbang, dan arca penjaga dwarapala yang pernah berdiri di Bukit Dagi — beberapa ratus meter di barat laut Borobudur. Beberapa artefak ini, yaitu arca singa dan dwarapala, kini dipamerkan di Museum Nasional di Bangkok.

Batu Peringatan Pemugaran
Pada tahun 1973, candi Borobudur mengalami pemugaran besar-besaran yang melibatkan ratusan pekerja muda dengan menghabiskan dana yang cukup besar, prasasti dimulainya pekerjaan pemugaran Candi Borobudur terletak di sebelah Barat Laut Menghadap ke timur. UNESCO memasukan Borobudur kedalam Situs Warisan Dunia pada tahun 1991.

Secara keseluruhan candi Borobudur mengalami banyak pemugaran, berikut Ikhtisar Waktu Proses Pemugaran Candi borobudur :

  • 1814 - Sir Thomas Stamford Raffles, Gubernur Jenderal Britania Raya di Jawa, mendengar adanya penemuan benda purbakala di desa BorobudurRaffles memerintahkan H.C. Cornelius untuk menyelidiki lokasi penemuan, berupa bukit yang dipenuhi semak belukar.
  • 1873 - monografi pertama tentang candi diterbitkan.
  • 1900 - pemerintahan Hindia Belanda menetapkan sebuah panitia pemugaran dan perawatan candi Borobudur.
  • 1907 - Theodoor van Erp memimpin pemugaran hingga tahun 1911.
  • 1926 - Borobudur dipugar kembali, tapi terhenti pada tahun 1940 akibat krisis malaise dan Perang Dunia II.
  • 1956 - Pemerintah Indonesia meminta bantuan UNESCO. Prof. Dr. C. Coremans datang ke Indonesia dari Belgia untuk meneliti sebab-sebab kerusakan Borobudur.
  • 1963 - Pemerintah Indonesia mengeluarkan surat keputusan untuk memugar Borobudur, tapi berantakan setelah terjadi peristiwa G-30-S.
  • 1968 - Pada konferensi-15 di Perancis, UNESCO setuju untuk memberi bantuan untuk menyelamatkan Borobudur.
  • 1971 - Pemerintah Indonesia membentuk badan pemugaran Borobudur yang diketuai Prof.Ir.Roosseno.
  • 1972 - International Consultative Committee dibentuk dengan melibatkan berbagai negara dan Roosseno sebagai ketuanya. Komite yang disponsori UNESCO menyediakan 5 juta dolar Amerika Serikat dari biaya pemugaran 7.750 juta dolar Amerika Serikat. Sisanya ditanggung Indonesia.
  • 10 Agustus 1973 - Presiden Soeharto meresmikan dimulainya pemugaran Borobudur; pemugaran selesai pada tahun 1984
  • 21 Januari 1985 - terjadi serangan bom yang merusakkan beberapa stupa pada Candi Borobudur yang kemudian segera diperbaiki kembali. Serangan dilakukan oleh kelompok Islam ekstremis yang dipimpin oleh Husein Ali Al Habsyi.
  • 1991 - Borobudur ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO.

Nama Borobudur kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras.
Ada penjelasan lain yaitu Borobudur berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur". Kata bara konon berasal dari kata biara/vihara dan beduhur artinya ialah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali yang berarti "di atas".
Jadi maksudnya ialah sebuah biara atau asrama yang berada di tanah tinggi.

Candi Borobudur di bangun mengunakan batu Adhesit sebanyak 55.000 M3
bangunan Candi Borobudur berbentuk limas yang berundak – undak dengan tangga naik pada ke – 4 sisinya ( Utara, selatan, Timur Dan Barat )
pada Candi Borobudur tidak ada ruangan di mana orang tak bisa masuk melainkan bisa naik ke atas saja. Lebar bangunan Candi Borobudur 123 M dengan Panjang bangunan Candi Borobudur 123 M dan sudut yang membelok 113 M serta tinggi bangunan Candi Borobudur 30.5 M. Pada kaki yang asli di di tutup oleh batu Adhesit sebanyak 12.750 M3 sebagai selasar undaknya.

Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi.
Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.


Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief.
Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran.
Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar. Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang.

Borobudur tidak memiliki ruang-ruang pemujaan seperti candi-candi lain.
Yang ada ialah lorong-lorong panjang yang merupakan jalan sempit.
Lorong-lorong dibatasi dinding mengelilingi candi tingkat demi tingkat.
Di lorong-lorong inilah umat Buddha diperkirakan melakukan upacara berjalan kaki mengelilingi candi ke arah kanan.
Bentuk bangunan tanpa ruangan dan struktur bertingkat-tingkat ini diduga merupakan perkembangan dari bentuk punden berundak, yang merupakan bentuk arsitektur asli dari masa prasejarah Indonesia.

Struktur Borobudur bila dilihat dari atas membentuk struktur Mandala. Struktur Borobudur tidak memakai semen sama sekali, melainkan sistem interlock yaitu seperti balok-balok Lego yang bisa menempel tanpa lem.

Secara keseluruhan candi Borobudur terdiri dari :

PATUNG
Patung Budha

Di dalam bangunan Budha terdapat patung – patung Budha berjumlah 504 buah diantaranya sebagai berikut:
Patung Budha yang terdapat pada relung – relung : 432 Buah
Sedangkan pada teras I, II, III berjumlah : 72 Buah
Jumlah : 504 Buah

Susunan patung Budha pada candi Bororbudur sebagai berikut:

  1. Langkah I Teradapat : 104 Patung Budha
  2. Langkah II Terdapat : 104 Patung Budha
  3. Langkah III Terdapat : 88 Patung Budha
  4. Langkah IV Terdapat : 22 Patung Budha
  5. Langkah V Terdapat : 64 Patung Budha
  6. Teras Bundar I Terdapat : 32 Patung Budha
  7. Teras Bundar II Terdapat : 24 Patung Budha
  8. Teras Bundar III Terdapat : 16 Patung Budha

Jumlah : 504 Patung Budha


PATUNG SINGA
Patung Singa

Pada Candi Borobudur selain patung Budha juga terdapat patung singa jumlah patung singa seharusnya tidak kurang dari 32 buah akan tetapi bila di hitung sekarang jumlahnya berkurang karena berbagai sebab satu satunya patung singa besar berada pada halaman sisi Barat yang juga menghadap ke barat seolah – olah sedang menjaga bangunan Candi Borobudur yang megah dan anggun.


STUPA

  • Stupa Induk >> Berukuran lebih besar dari stupa – stupa lainya dan terletak di tengah – tengah paling atas yang merupakan mahkota dari seluruh monumen bangunan Candi Borobudurgaris tengah Stupa induk + 9.90 M puncak yang tertinggi di sebut pinakel / Yasti Cikkara, terletak di atas Padmaganda dan juga terletak di garis Harmika.
  • Stupa Berlubang / Terawang >> Yang dimaksud stupa berlubang atau terawang ialah Stupa yang terdapat pada teras I, II, III di mana di dalamnya terdapat patung Budha. Di Candi Borobudur jumlah stupa berlubang seluruhnya 72 Buah, stupa – stupa tersebut berada pada tingkat ArupadhatuTeras I terdapat 32 Stupa, Teras II terdapat 24 Stupa, Teras III terdapat 16 Stupa. Jumlah 72 Stupa
  • Stupa Borobudur
  • Stupa kecil >> Stupa kecil berbentuk hampir sama dengan stupa yang lainya hanya saja perbedaannya yang menojol adalah ukurannya yang lebih kecil dari stupa yang lainya, seolah – olah menjadi hiasan bangunan Candi Borobudur keberadaan stupa ini menempati relung – relung pada langkah ke II saampai langkah ke V sedangkan pada langkah I berupa Keben dan sebagian berupa Stupa kecil jumlah stupa kecil ada 1472 Buah.



RELIEF

Di setiap tingkatan dipahat relief-relief pada dinding candi. Relief-relief ini dibaca sesuai arah jarum jam atau disebut mapradaksina dalam bahasa Jawa Kuno yang berasal dari bahasa Sansekerta daksina yang artinya ialah timur.
Relief-relief ini bermacam-macam isi ceritanya, antara lain relief-relief cerita Jaka.

Pembacaan cerita-cerita relief ini senantiasa dimulai, dan berakhir pada pintu gerbang sisi timur di setiap tingkatnya, mulainya di sebelah kiri dan berakhir di sebelah kanan pintu gerbang itu. Maka secara nyata bahwa sebelah timur adalah tangga naik yang sesungguhnya (utama) dan menuju puncak candi, artinya bahwa candi menghadap ke timur meskipun sisi-sisi lainnya serupa benar.


Cerita pada relief candi Borobudur secara singkat bermakna sebagai berikut :

KARMAWIBHANGGA
Sesuai dengan makna simbolis pada kaki candi, relief yang menghiasi dinding batur yang terselubung tersebut menggambarkan hukum karma. Deretan relief tersebut bukan merupakan cerita seri (serial), tetapi pada setiap pigura menggambarkan suatu cerita yang mempunyai korelasi sebab akibat. Relief tersebut tidak saja memberi gambaran terhadap perbuatan tercela manusia disertai dengan hukuman yang akan diperolehnya, tetapi juga perbuatan baik manusia dan pahala. Secara keseluruhan merupakan penggambaran kehidupan manusia dalam lingkaran lahir - hidup - mati (samsara) yang tidak pernah berakhir, dan oleh agama Buddha rantai tersebutlah yang akan diakhiri untuk menuju kesempurnaan.

LALITAWISTARA
Merupakan penggambaran riwayat Sang Buddha dalam deretan relief-relief (tetapi bukan merupakan riwayat yang lengkap ) yang dimulai dari turunnya Sang Buddha dari sorga Tusita, dan berakhir dengan wejangan pertama di Taman Rusa dekat kota Banaras. Relief ini berderet dari tangga pada sisi sebelah selatan, setelah melampui deretan relief sebanyak 27 pigura yang dimulai dari tangga sisi timur. Ke-27 pigura tersebut menggambarkan kesibukan, baik di sorga maupun di dunia, sebagai persiapan untuk menyambut hadirnya penjelmaan terakhir Sang Bodhisattwa selaku calon Buddha. Relief tersebut menggambarkan lahirnya Sang Buddha di arcapada ini sebagai Pangeran Siddhartha, putra Raja Suddhodana dan Permaisuri Maya dari Negeri Kapilawastu. Relief tersebut berjumlah 120 pigura, yang berakhir dengan wejangan pertama, yang secara simbolis dinyatakan sebagai Pemutaran Roda Dharma, ajaran Sang Buddha di sebut dharma yang juga berarti "hukum", sedangkan dharma dilambangkan sebagai roda.

JATAKA DAN AWADANA
Jataka adalah cerita tentang Sang Buddha sebelum dilahirkan sebagai Pangeran Siddharta. Isinya merupakan pokok penonjolan perbuatan baik, yang membedakan Sang Bodhisattwa dari makhluk lain manapun juga. Sesungguhnya, pengumpulan jasa/perbuatan baik merupakan tahapan persiapan dalam usaha menuju ketingkat ke-Buddha-an.

Sedangkan Awadana, pada dasarnya hampir sama dengan Jataka akan tetapi pelakunya bukan Sang Bodhisattwa, melainkan orang lain dan ceritanya dihimpun dalam kitab Diwyawadana yang berarti perbuatan mulia kedewaan, dan kitab Awadanasataka atau seratus cerita Awadana.
Pada relief candi Borobudur jataka dan awadana, diperlakukan sama, artinya keduanya terdapat dalam deretan yang sama tanpa dibedakan.
Himpunan yang paling terkenal dari kehidupan Sang Bodhisattwa adalah Jatakamala atau untaian cerita Jataka, karya penyair Aryasura dan jang hidup dalam abad ke-4 Masehi.

GANDAWYUHA
Merupakan deretan relief menghiasi dinding lorong ke-2,adalah cerita Sudhana yang berkelana tanpa mengenal lelah dalam usahanya mencari Pengetahuan Tertinggi tentang Kebenaran Sejati oleh Sudhana.
Penggambarannya dalam 460 pigura didasarkan pada kitab suci Buddha Mahayana yang berjudul Gandawyuha, dan untuk bagian penutupnya berdasarkan cerita kitab lainnya yaitu Bhadracari.

ARCA BUDDHA
Selain wujud buddha dalam kosmologi buddhis yang terukir di dinding, di Borobudur terdapat banyak arca buddha duduk bersila dalam posisi lotus serta menampilkan mudra atau sikap tangan simbolis tertentu.

Patung buddha dalam relung-relung di tingkat Rupadhatu, diatur berdasarkan barisan di sisi luar pagar langkan. Jumlahnya semakin berkurang pada sisi atasnya. Barisan pagar langkan pertama terdiri dari 104 relung, baris kedua 104 relung, baris ketiga 88 relung , baris keempat 72 relung, dan baris kelima 64 relung. Jumlah total terdapat 432 arca Buddha di tingkat Rupadhatu.
Pada bagian Arupadhatu (tiga pelataran melingkar), arca Buddha diletakkan di dalam stupa-stupa berterawang (berlubang). Pada pelataran melingkar pertama terdapat 32 stupa, pelataran kedua 24 stupa, dan pelataran ketiga terdapat 16 stupa, semuanya total 72 stupa. Dari jumlah asli sebanyak 504 arca Buddha, lebih dari 300 telah rusak (kebanyakan tanpa kepala) dan 43 hilang (sejak penemuan monumen ini, kepala buddha sering dicuri sebagai barang koleksi, kebanyakan oleh museum luar negeri).

Patung Pahlawan – Tugu Tani

2008_0716jktcity_0118
Patung Pahlawan – Tugu Tani (foto:©2008 arie saksono)
Kebanyakan orang mengira dan menamakan patung ini Patung Petani atau Tugu Tani, karena patung ini menggambarkan seorang pria dan wanita, sang pria terlihat seperti seorang petani dengan topi caping yang menyandang senapan sedangkan wanitanya, seorang ibu yang sedang memberikan sesuap nasi kepada sang pria.
Patung Pahlawan yang berada di taman segitiga Menteng ini dibuat pematung kenamaan Rusia bernama Matvel Manizer dan Otto Manizer. Patung ini dihadiahkan oleh pemerintah Uni Soviet pada saat itu kepada pemerintah Republik Indonesia sebagai manifestasi dari persahabatan kedua bangsa.
Patung ini dibuat dari bahan perunggu, dibuat di Uni Soviet dan kemudian didatangkan ke Jakarta dengan kapal laut. Diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1963 dengan menempelkan plakat pada voetstuk berbunyi “Bangsa yang menghargai pahlawannya adalah bangsa yang besar”.

2008_0716jktcity_0119
Patung Pahlawan hadiah pemerintah Uni Soviet (foto:©2008 arie saksono)

Latar belakang Pembuatan Patung Pahlawan
Pada kunjungan resmi Presiden Soekarno ke Uni Soviet pada akhir tahun lima puluhan, beliau sangat terkesan dengan adanya patung-patung yang ada di beberapa tempat di Moskow. Kemudian Bung Karno diperkenalkan dengan pematungnya Matvel Manizer dan anak laki-lakinya Otto Manizer. Bung Karno kemudian mengundang kedua pematung tersebut berkunjung ke Indonesia guna pembuatan sebuah patung mengenai perjuangan bangsa Indonesia dalam merebut kemerdekaan, yang pada saat itu dimaksudkan untuk perjuangan membebaskan Irian Barat dari penjajahan Belanda.
Kedua pematung tersebut kemudian datang ke Indonesia untuk mendapatkan inspirasi untuk patung yang akan mereka buat. Mereka bertemu dengan penduduk setempat. Di suatu desa di daerah Jawa Barat mereka mendengar sebuah cerita atau kisah legenda mengenai seorang ibu yang mengantarkan anak lelakinya berangkat menuju ke medan perang. Untuk mendorong semangat dan keberanian sang anak agar bertekad memenangkan perjuangan, dan juga agar selalu ingat akan orang tua dan tanah airnya, maka sang bunda memberikan bekal nasi kepada anak laki-lakinya. Begitulah kisah yang mereka dengar dari rakyat di kawasan Jawa Barat. Berdasarkan pada cerita tersebut kemudian dibuatlah patung Pahlawan.
Alasan penempatan Patung Pahlawan di kawasan ini adalah karena tempatnya yang luas, memenuhi syarat untuk sebuah patung yang besar. Lokasi tempat tersebut sangat strategis karena merupakan titik pertemuan arus lalu lintas sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. Tak jauh dari tempat ini terdapat Markas Korps Komando Angkatan Laut Republik Indonesia yang pada masa itu sedang berjuang membebaskan Irian Barat.

animasi  cartoon dan naruto serta onepiece yang bergerak atau gifSejarah Patung Liberty



Patung Liberty adalah sebuah karya monumental seni pahat yang melambangkan kebebasan bagi seluruh dunia. Nama patung ini sebenarnya adalah “Liberty Enlightening the World” atau Liberty yang menyinari dunia. Patung ini di gambarkan sebagai seorang wanita yang sedang membebaskan diri dari belenggu tirani dengan tangan kanan yang memegang sebuah obor dengan api yang menyala, ini melambangkan kebebasan. Sementara tangan kirinya memegang sebuah buku dengan tulisan “July 4, 1776” (dengan angka Romawi), hari kemerdekaan Amerika. Dia mengenakan jubah yang menjuntai dan 7 bayangan dari paku besar pada mahkotanya melambangkan 7 samudra dan benua.



Patung Liberty memiliki tinggi kurang leih 46 m (151 ft)b. Jika di hitung dari dasar, patung ini memiliki tinggi sampai 93 m (305 ft). Lapisan patung ini terbuat dari lempengan tembaga tempa debnan ketebalan 2.4 mm (0.01 in) yang di pasang pada rangka besi. Rangka besinya di buat oleh Insinyur Perancis, Gustave Alexandre Eiffel, yang juga pembuat menara Eiffel di Paris.
Alas patung ini di desain menggunakan beton dan granit oleh arsitek Amerika, Richard Morris Hunt. Sebuah dinding berbentuk bintang mengelilingi alas setinggi 47-m (154-ft) ini. Dinding ini adalah bagian dari Fort Wood, tembok yang di bangun awal abad 19 untuk mempertahankan kota New York selama berlangsungnya perang 1812 (1812-1815).
Sejarah


Awalnya, patung Liberty di buat sebagai monumen untuk mengingatkan adanya aliansi yang pernah terjadi antara Perancis dan Amerika selama terjadinya Revolusi Amerika (1775-1783). Patung ini di deasin oleh pemahat Perancis, Frédéric-Auguste Bartholdi dan selesai pada bulan Juli 1884. Rakyat Perancis menyumbangkan uangnya untuk membangun patung ini. Pemerintah SAmerika sendiri membangun landasan untuk patung ini dari dana yang di himpun oleh pengusaha surat kabar yang bernama Joseph Pulitzer.
Patung ini pertamakali di pamerkan di Paris, kemudian di bongkar dan di kirimkan ke New York, dan di pasang ulang seperti saat ini. Patung ini di resikan. Patung Dewi kemerdekaan tersebut 
dipersembahkan oleh rakyat Prancis kepada rakyat Amerika, sebagai hadiah ulang 
tahun kemerdekaan Amerika yang ke-100. 
Setelah 
selesai dibuat di Prancis, patung tersebut dibongkar, dan dikemas dalam 200 dibuat
muatan besar untuk dikirim ke Amerika. Patung Liberty selanjutnya disusun 
kembali di Bedloe’s Island di mulut pelabuhan Kota New York. Sedemikian lama 
proses pengepakan ini, hingga patung Liberty baru bisa diresmikan ,oleh presiden Amerika, Grover Cleveland pada 28 Oktober 1886 sepuluh tahun setelah HUT kemerdekaan Amerika yang ke-100. 
Dengan 
tinggi 46 meter dan berat 204 ton, Patung Liberty berdiri diatas landasan 
setinggi 46 meter. Bagian dalamnya diisi oleh rangka baja, sementara bagian 
luarnya dibuat dari plat tembaga. Rangka baja patung Liberty, dibuat dan 
dirancang oleh Gustave Eiffel, orang yang juga merancang dan membangun Menara 
Eiffel.