Patung Jenderal Sudirman-Jakarta

Patung Jenderal Sudirman di jalan protokol ibukota ©2008 arie saksono
Sebuah patung megah patung Jenderal Sudirman mewarnai Ibu Kota Jakarta. Patung berukuran 12 meter itu terdiri atas, tinggi patung 6,5 meter dan voetstuk atau penyangga 5,5 meter,
terletak di kawasan Dukuh Atas, tepatnya depan Gedung BNI, di tengah
ruas jalan yang membelah Jalan Sudirman dan berbatasan dengan Jalan
Thamrin. Patung ini terbuat dari perunggu seberat 4 ton dengan anggaran sebesar Rp 3,5 miliar dan dikerjakan oleh seniman sekaligus dosen seni rupa Institut Teknologi Bandung, Sunario.
Sosok
Jenderal Sudirman digambarkan berdiri kokoh menghormat dan kepala
sedikit mendongak ke atas untuk memberi kesan dinamis. Karena berdiri di
tengah kawasan yang penuh dengan beragam aktivitas, patung sengaja
didesain sederhana dan tidak memerlukan banyak rincian.


Patung Jenderal Sudirman dalam adegan film Nagabonar 2
Rencana
pembangunan patung Sudirman dan sejumlah patung yang akan menghiasi
jalan protokol sesuai nama jalan mencuat pada September 2001. Rencana
itu merupakan realisasi sayembara patung pahlawan yang dilakukan tahun
1999. Lokasi patung merupakan satu garis lurus yang berujung dari Patung
Pemuda Membangun di Kebayoran sampai tugu Monumen Nasional.

Panglima Besar Jenderal Sudirman ©2008 arie saksono
Biaya
pembangunan patung yang menelan dana Rp 6,6 miliar berasal dari
pengusaha, bukan dari APBD DKI. Sebagai kompensasinya pengusaha mendapat
dua titik reklame di lokasi strategis, Dukuh Atas. Sementara yang
menentukan penyandang dana diserahkan kepada keluarga Sudirman.
Pengusaha yang telah ditunjuk mendanai pembangunan patung, yakni PT.
Patriamega. Sebagai kompensasinya, PT. Patriamega memperoleh dua titik
reklame di lahan strategis di Dukuh Atas, yakni di titik A dan 6B. Bagi
kalangan penyelenggara reklame, titik tersebut adalah sangat strategis
dan nilai jualnya paling mahal.
Menurut
rencana patung Jenderal Sudirman sedianya akan diresmikan 22 Juni 2003
bertepatan HUT ke-476 Jakarta, namun tidak terealisasi. Peresmian akhirnya dilaksanakan tanggal 16 Agustus 2003.
Peresmian sempat diwarnai unjuk rasa sekelompok pemuda. Panglima Besar
Kemerdekaan RI yang seharusnya menjadi simbol semangat perjuangan bangsa
Indonesia kini telah pudar makna kepahlawanannya. Karena Jenderal
Sudirman digambarkan sedang dalam posisi menghormat. Posisi patung
dianggap tidak pada tempatnya karena sebagai Panglima Besar, Sudirman
tidak selayaknya menghormat kepada sembarang warga yang melintasi jalan,
yang justru seharusnya menghormati. Hal ini pula yang sempat diangkat
dalam film Nagabonar 2. Meski demikian Gubernur DKI Sutiyoso didampingi
Kepala Dinas Pertamanan DKI Maurits Napitupulu dan salah satu keluarga
besar Jenderal Sudirman, Hanung Faini, tetap meresmikan berdirinya
Patung Jenderal Sudirman itu.
Jenderal
Sudirman adalah pemimpin pasukan gerilya pada masa perang kemerdekaan
(1945-1949). Ia menyandang anugerah Panglima Besar. Jasa dan
pengabdiannya kepada bangsa dan negera layak dikenang dan diabadikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar